Tentang Fitur & Analisa Signal Crypto

Fitur Utama

  • Analisa otomatis 100 coin terbaik di Binance (pair USDT) secara paralel.
  • Analisa Single Coin: Input symbol (misal: BTCUSDT) untuk analisa spesifik coin.
  • Multi timeframe: 15m, 30m, 1h, 2h, 4h, 1d.
  • Mode analisa: Scalping, Intraday, Swing, Confluence.
  • Bookmark coin favorit.
  • Estimasi Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) otomatis.
  • Estimasi persentase profit untuk setiap TP.
  • Penjelasan detail indikator yang digunakan (RSI, EMA, ATR, Support/Resistance).

Contoh Hasil Backtest

Hasil Backtest Signal CryptoContoh hasil backtest strategi analisa Signal Crypto (visualisasi performa sinyal pada data historis).

Penjelasan Analisa & Perhitungan

  • RSI (Relative Strength Index): Indikator momentum untuk mendeteksi overbought/oversold. Nilai <30: oversold, >70: overbought.
  • EMA (Exponential Moving Average): Rata-rata harga dengan bobot lebih pada harga terbaru. Sinyal buy jika harga cross up EMA, sinyal sell jika cross down.
  • ATR (Average True Range): Mengukur volatilitas. ATR kecil = pasar sideways, ATR besar = volatilitas tinggi.
  • Support & Resistance: Titik harga terendah/tertinggi dari data kline terakhir.
  • Breakout/Breakdown: Sinyal buy jika harga breakout resistance, sinyal sell jika breakdown support.
  • TP/SL Otomatis: TP1, TP2, TP3, dan SL dihitung dari entry ± ATR (misal: TP1 = entry + 1xATR untuk buy).
  • Estimasi Profit: Persentase profit dihitung dari selisih entry ke TP dibagi entry.
  • Mode Confluence: Menggabungkan beberapa indikator sekaligus (EMA, RSI, pola candle) untuk meminimalkan false signal.

Catatan & Tips

  • Analisa berbasis data kline Binance, update setiap klik "Analyzing All".
  • Gunakan mode dan timeframe sesuai gaya trading Anda.
  • Selalu perhatikan risiko, gunakan TP/SL yang disarankan.
  • Hasil analisa bukan jaminan profit, gunakan sebagai referensi.

Jenis Analisa & Penjelasan

  • Scalping: Analisa untuk trading jangka sangat pendek (menit-jam). Fokus pada pergerakan harga kecil, entry/exit cepat, cocok untuk market volatil. Sinyal biasanya lebih sering muncul, TP/SL lebih ketat.
    Tingkat strict: Rendah (sinyal mudah muncul, cocok untuk fast trading, risiko false signal lebih tinggi).
    Tips: Gunakan di market yang sangat aktif, hindari saat volatilitas rendah. Disarankan gunakan timeframe 15m-1h.
  • Intraday: Analisa untuk trading harian (1-2 hari). Cocok untuk trader yang ingin ambil peluang dalam satu hari tanpa menahan posisi terlalu lama. Sinyal lebih selektif dari scalping, TP/SL sedikit lebih longgar.
    Tingkat strict: Sedang (sinyal lebih selektif, mengurangi noise, cocok untuk day trader).
    Tips: Cocok untuk day trader, gunakan timeframe 1h-4h. Perhatikan sinyal konfirmasi sebelum entry.
  • Swing: Analisa untuk trading jangka menengah (beberapa hari hingga minggu). Fokus pada pergerakan harga besar, menahan posisi lebih lama untuk menangkap trend utama. Sinyal lebih jarang, TP/SL lebih lebar.
    Tingkat strict: Tinggi (sinyal sangat selektif, hanya muncul saat peluang besar, cocok untuk trend follower).
    Tips: Gunakan di market trending, hindari sideways. Timeframe ideal 4h-1d. Sabar menunggu sinyal valid.
  • Confluence: Analisa gabungan multi-indikator (RSI, EMA, pola candle, support/resistance) untuk meminimalkan false signal. Sinyal hanya muncul jika banyak indikator mengkonfirmasi arah yang sama. Cocok untuk trader yang ingin sinyal lebih valid dan sabar menunggu peluang.
    Tingkat strict: Sangat Tinggi (hanya sinyal dengan konfirmasi kuat yang muncul, false signal sangat minim, sinyal sangat jarang tapi sangat valid).
    Tips: Pilih confluence untuk peluang entry terbaik, meski sinyal lebih jarang. Prioritaskan kualitas daripada kuantitas entry.

Penjelasan Indikator & Perhitungan

  • RSI (Relative Strength Index): Indikator momentum untuk mendeteksi overbought (>70) dan oversold (<30). Sinyal buy jika RSI naik dari area oversold, sinyal sell jika RSI turun dari area overbought.
  • EMA (Exponential Moving Average): Rata-rata harga dengan bobot lebih pada harga terbaru. Sinyal buy jika harga cross up EMA, sinyal sell jika cross down EMA. EMA juga digunakan untuk mendeteksi trend.
  • ATR (Average True Range): Mengukur volatilitas. ATR kecil = pasar sideways, ATR besar = volatilitas tinggi. TP/SL otomatis dihitung dari ATR (misal: TP1 = entry + 1xATR untuk buy).
  • Support & Resistance: Titik harga terendah (support) dan tertinggi (resistance) dari data kline terakhir. Sinyal buy lebih kuat jika harga dekat support, sinyal sell lebih kuat jika harga dekat resistance.
  • Breakout/Breakdown: Sinyal buy jika harga breakout resistance, sinyal sell jika breakdown support. Konfirmasi dengan EMA dan RSI untuk menghindari false signal.
  • Pola Candle (Confluence): Pola bullish/bearish engulfing digunakan sebagai konfirmasi tambahan pada mode confluence.
  • TP/SL Otomatis: TP1, TP2, TP3, dan SL dihitung dari entry ± ATR. Estimasi profit dihitung dari selisih entry ke TP dibagi entry.

Tips & Trik Menentukan Open Posisi

  • Selalu tunggu sinyal konfirmasi (misal: harga cross EMA danRSI mendukung) sebelum entry.
  • Gunakan mode Confluence untuk peluang entry terbaik, terutama jika ingin menghindari false signal.
  • Perhatikan posisi harga terhadap support/resistance. Entry buy lebih aman dekat support, entry sell lebih aman dekat resistance.
  • Jangan entry saat ATR sangat kecil (sideways), tunggu volatilitas meningkat.
  • Gunakan fitur Bookmark untuk memantau coin favorit dan cek sinyalnya secara berkala.
  • Selalu gunakan TP/SL yang disarankan aplikasi untuk membatasi risiko.
  • Jangan FOMO! Sabar menunggu sinyal valid, hindari entry di tengah trend tanpa konfirmasi.
  • Jika sinyal "Netral" atau "No Signal", lebih baik menunggu daripada entry spekulatif.
  • Manfaatkan fitur multi-timeframe untuk konfirmasi trend (misal: trend 4h up, entry di 1h/2h saat ada sinyal buy).
  • Gunakan analisa ini sebagai referensi, tetap lakukan manajemen risiko dan money management sesuai profil Anda.

Kontak & Media Sosial